EUR/USD: Akan Ada Lebih banyak Rasa Sakit karena Biden Pertimbangkan Larangan Impor Minyak Rusia di AS

• EUR/USD telah rebound dari 1,0820, yang tampaknya adalah dead-cat-bounce tanpa adanya pemicu fundamental.
• DXY telah tergelincir di bawah 99,00 di tengah ketidakpastian angka inflasi AS.
• Peristiwa Euro pekan ini: kebijakan moneter ECB, angka PDB, dan data Ketenagakerjaan

Pasangan EUR/USD rebound dangkal setelah mencapai level terendah sembilan bulan di 1,0820 pada hari ini. Rebound tidak didukung oleh perkembangan fundamental dalam ekonomi dunia. Oleh karena itu, memilih tema penghindaran risiko akan optimal pada saat ini. Namun, situasi minyak semakin memburuk karena Presiden AS Joe Biden sedang mempertimbangkan larangan impor minyak Rusia di AS tanpa partisipasi sekutu di Eropa, setidaknya pada awalnya, menurut Bloomberg.

Pertimbangan larangan impor minyak Rusia kemungkinan akan diikuti oleh negara-negara lain juga. Tidak dapat disangkal fakta bahwa pertimbangan tersebut akan berdampak signifikan terhadap ekonomi Rusia tetapi Eropa juga akan menghadapi efek pengganda.

Perlu dicatat bahwa Eropa menambah 40% permintaan gas alam dan lebih dari seperempat impor minyak dari Rusia. Oleh karena itu, dampak terbesar dari memberlakukan larangan impor minyak Rusia akan dihadapi oleh Eropa. Ini dapat memanaskan inflasi di Zona Euro dan mata uang bersama akan menghadapi gejolak.

Selain itu, penembakan tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina oleh pemberontak Rusia telah meningkatkan kekhawatiran keamanan internasional. Ini telah menjadi pendorong utama dalam membarikade mayor.

Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY) tergelincir di bawah 99,00 pada profit booking oleh pelaku pasar. Sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun jatuh di bawah 1,7% pada tema penghindaran risiko yang lebih luas.

Pekan ini, keputusan suku bunga Bank Sentral Eropa (ECB) memegang kepentingan yang signifikan. Perlu dicatat bahwa ECB belum menaikkan suku bunga acuannya. Terlepas dari kebijakan moneter ECB, angka Produk Domestik Bruto (PDB) dan data perubahan Lapangan Kerja dari Zona Euro, keduanya pada hari Selasa akan diawasi dengan ketat. Sementara angka inflasi AS pada hari Kamis akan membuat investor tetap berhati-hati.