USD Melemah karena Masih Ada Tantangan Besar – Scotiabank
Jadi AS menunda aksi tarif timbal balik selama 90 hari untuk negara-negara yang tidak membalas tetapi mempertahankan tarif dasar 10% hanya beberapa jam setelah memberlakukan tarif agresif pada mitra dagang utamanya. Tiongkok dikenakan tarif sebesar 125%, catat Kepala Ahli Strategi Valas Scotiabank, Shaun Osborne.
USD melemah secara luas karena masih ada tantangan besar
"Ini tidak ada hubungannya dengan volatilitas yang meningkat di pasar. Ini semua bagian dari rencana dan lebih mencerminkan antrean panjang negara-negara yang ingin bernegosiasi mengenai tarif, diskusi di mana presiden ingin 'terlibat secara pribadi', menurut juru bicara pers Gedung Putih. Seni kesepakatan. Ini semua omong kosong, tentu saja. Tidak ada keraguan bahwa volatilitas di ekuitas dan pendapatan tetap (terutama) memainkan peran."
"Pasar melonjak sebagai respons terhadap berita penundaan tetapi kepercayaan terhadap pembuatan kebijakan AS telah sangat terganggu dan pasar akan tetap rentan terhadap berita terkait perdagangan sementara AS dan Tiongkok terus bertarung. Selain itu, tarif AS masih lebih tinggi daripada sebelumnya dan, menurut beberapa perkiraan, tarif rata-rata tertimbang perdagangan yang efektif tetap sekitar 25% setelah langkah kemarin dan lebih banyak tarif (tembaga, farmasi) mungkin masih akan datang. Setelah berminggu-minggu ketidakpastian yang telah menghambat perekrutan dan investasi, prospek pertumbuhan global telah melemah. Pasar bisa bernapas lega tetapi masih ada tantangan besar di sini."
"Itu tercermin dalam aksi harga sejauh ini hari ini. Saham luar negeri telah menguat mengikuti rebound pasar AS kemarin tetapi kontrak berjangka ekuitas AS turun tajam lagi. Minyak mentah terus merosot karena kekhawatiran pertumbuhan sementara obligasi sebagian besar menguat (kecuali Bunds). USD kembali melemah, dengan JPY dan CHF berkinerja lebih baik dan emas dibeli dengan kuat. Risiko jangka pendek tetap condong ke arah DXY yang kembali turun ke area 99/100, saya percaya."